Selasa, 09 Februari 2010

Pemahaman tentang Kanker Payudara

Pemahaman tentang Kanker Payudara


SEPERTI diketahui kanker payudara merupakan salah satu kanker terbanyak ditemukan di Indonesia, umumnya mulai ditemui pada usia 40 tahun keatas, oleh sebab itu saya ingin berbagi sebuah pemahaman tentang kanker payudara ini, sehingga dapat segera mengambil tindakan sedini mungkin bila ada tanda tanda yang menyerupainya atau dapat meminimalisir angka kejadiannya.

Penyebab kanker payudara sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti, masih banyak kontroversi dikalangan peneliti, namun ada beberapa faktor resiko pada pasien yang diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara ini, antara lain :

* Umur > 30 tahun
* Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun
* Tidak kawin / tidak pernah melahirkan
* Usia haid pertama < 12 tahun
* Usia menopause > 55 tahun
* Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara
* Terapi hormonal yang lama
* Pernah mengalami operasi ginekologis misalnya tumor indung telur
* Pernah mengalami penyinaran radiasi di daerah dada
* Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan adik / kakak
* Penggunaan obat hormonal pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik yang ganas

Gambaran Klinis :

Penderita biasanya datang dengan keluhan adanya benjolan / massa di payudaranya disertai rasa sakit, keluarnya cairan dari puting susu, timbulnya kelainan kulit ( kemerahan, adanya tukak, gambaran kulit jeruk ), pembesaran kelenjar getah bening pada ketiak. Kebijakan medis selalu berasumsi bahwa setiap kelainan pada payudara harus dipikirkan ganas sebelum dapat dibuktikan tidak ganas.

Screening yang dapat dilakukan :

1. Pemeriksaan sadari / sarari ( pemerisaan dada sendiri / pemeriksaan payudara sendiri )

* Inspeksi yaitu caranya berdirilah di depan cermin diawali dengan pengamatan pada kedua payudara ( kedua lengan dan tangan berada bebas disamping badan ), amati keadaan payudara kiri dan kanan simetris / tidak, adakah kelainan pada puting susu, letak dan bentuknya, retraksi puting susu ( puting yang tertarik kedalam kulit ), kelainan kulit berupa peau d’ orange ( gambaran seperti kulit jeruk ), adanya tukak atau tanda tanda radang.
* Palpasi yaitu lakukan perabaan secara melingkari pada kedua payudara, cari apakah didapati adanya benjolan / massa, sakitkah benjolan itu bila di tekan, pencet puting susu apakah ada cairan yang keluar.
* Raba daerah kedua lipat ketiak, adakah ditemui benjolan kelenjar getah bening, tekan apa benjolan itu terasa sakit.

2. Pemeriksaan Penunjang

* Dapat dilakukan pemeriksaan Ultasonografi ( USG ) payudara
* Dapat dilakukan Mamografi ( pemeriksaan foto rontgen dengan bantuan kontras )
* Aspirasi dengan menggunakan jarum halus ( FNAB - fine needle aspiration biopsi )

3. Pemeriksaan Histopathologis

* Biopsi eksisi, dengan mengambil seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya bila tumor < 5 cm
* Biopsi insisi, dengan mengambil sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat di sekitarnya bila tumor > 5 cm atau Inoperable

Stadium Pada Kanker Payudara

Dikenal ada 4 stadium, yaitu

* Sdaium I : Massa tumor pada payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot, tanpa adanya penyebaran melalui kelenjar getah bening pada ketiak.
* Stadium II : Massa tumor dengan ukuran < 2 cm dengan adanya penyebaran melalui kelenjar getah bening ketiak, atau diameter 2 - 5 cm dengan / tanpa penyebaran melalui kelenjar getah bening ketiak.
* Stadium IIIa : Massa tumor dengan ukuran > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya dengan / tanpa penyebaran melalui kelenjar getah bening ketiak.
* Stadium IIIb : Massa tumor dengan penyebaran ke kelenjar getah bening di bawah atau di atas tulang selangka yang bersisian dengan payudara atau tumor sudah menginfiltrasi kulit dan dinding dada.
* Stadium IV : Massa tumor sudah mengadakan penyebaran ke organ lain, seperti Tulang, Hati, Limpa, Paru paru, Otak dan lain sebagainya.

Penatalaksanaan pada kanker payudara

1. Tindakan Operatif, sangat bergantung pada stadium tumor.
2. Tindakan Khemoterapi, guna mengatasi dugaan adanya penyebaran ke organ lain.
3. Tindakan Penyinaran / Radiasi, guna mengeliminir dugaan sisa tumor yang tertinggal saat pengangkatan yang tidak kasat mata.

Prognosis

Pada prinsipnya prosgnosis atau dugaan penyembuhan pada kanker payudara ini sangat bergantung kepada stadium, bila penderita datang dengan stadium dini maka hasilnya baik, tapi bila datang dengan stadium yang cukup lanjut atau bahkan stadium akhir maka hasilnya kurang baik.

Demikianlah gambaran sedikit sekilas tentang kanker payudara, semoga saja info kesehatan melalui media ini ada manfaatnya buat para pembaca, sekali lagi saya menghimbau kepada pembaca, jangan pernah menyerah terhadap suatu penyakit, karena dibalik sebuah penyakit ada beribu jalan untuk mengatasinya dan Tuhan pasti telah memberikan pengobatan terbaiknya melalui umatnya yang lain, Salam Sehat Luar Biasa dari saya:

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar