Minggu, 28 Maret 2010

Terapi Air sebagai Anti Aging, Anti Oksidan dan Anti Kanker

Terapi Air sebagai Anti Aging, Anti Oksidan dan Anti Kanker


KALAU saja janggut saya tidak ada yang putih, banyak orang mengira saya masih 25an atau awal 30an. Padahal usia saya sudah hampir kepala lima. Saya jarang sakit, paling2 kecapekan, setelah dibawa tidur, esok harinya fresh lagi. Salah satu kuncinya adalah saya menerapkan : Terapi air.

Walaupun saya bukan dokter, tetapi sebagai orang biologi, saya tahu persis bahwa air itu penting bagi kehidupan. Ada seorang teman saya mengeluh sering pusing, sakit perut, susah tidur, pegal2, sudah pergi ke dokter, cek darah, cek urin, lengkaplah, semua oke saja.

Lalu saya sarankan untuk melakukan terapi air. Alhamdulillah, setelah sebulan dia terapkan, keluhannya kabur satu per satu. Sampai sekarang orang itu terus ingat sama saya. Sebab kejadian itu terjadi sesaat sebelum dia pergi haji. Ada dokter yang menyarankan dia untuk operasi usus buntu. Entah dengan mukjizat apa, kok tiba2 gejala usus buntunya hilang tanpa bekas sampai sekarang.

Saya sarankan ke dia coba minum air sebanyak2 nya setiap pagi. Sebelum minum, bacakan dulu air itu dengan al fatihah. Karena pada dasarnya, yang menyembuhkan itu bukan obat, bukan air, bukan siapa2, kecuali hanya Allah. Banyak orang minum obat, melakukan terapi air dll, tetapi gak sembuh juga.

Pada awalnya, dia merasa tersiksa, karena setelah terapi air ini akan timbul gejala buang air terus2an, baik yang kecil atau yang besar. Kadang kulitnya gatal2. Tapi setelah seminggu, dan seterusnya kondisinya jadi lebih baik.

Jadi, bagi bapak2 ibu2 belum terlambat untuk mencoba resep saya ini. Bagi yang masih lebih muda, tentu lebih baik lagi kalau terapi air ini dilakukan sedini mungkin.

Ibaratkan saja ginjal kita ini sebagai saringan oli atau saringan bensin, setiap beberapa bulan sekali harus diganti kan ?

Mosok ginjal yang sudah puluhan tahun dipakai nggak dikuras, kasihan atuh :D

Rabu, 24 Maret 2010

gigi & gusi-ku

gigi & gusi-ku


“..Mammy, where’s my new toohbrush and toothpaste?.. aku mau simpan and bawa ke sekolah, Ma.. Aku suka..”.. “..di meja dapur, Sayang.. Hayo, Mas Devondha sendiri yang letakkan di sana, kan..” ..”Ow, sorry Mammy.. Aku lupa..”.. “Iya..lain kali Sayang musti lebih setiti, yea. Oya, Mas tadi udah gosok gigi?”.. “..udah, Ma.. ‘ni..dah bersih” ..begitulah.. celoteh sang Buah Hati tersayang di sela waktu bekerja-ku, petang itu..

Gigi & Jaringan Pendukung Gigi (meliputi gusi & tulang penyangga gigi di dalam gusi) memang perlu rutin diperhatikan dengan tata laksana perlakuan yang benar sesuai standard Kesehatan secara rutin, selain bagian-bagian lain, yang juga ada di dalam rongga mulut.

Gigi & Jaringan Pendukung-nya berpengaruh siknifikan terhadap kondisi Kesehatan seseorang baik fisik maupun psikis. Fisik, karena kondisi anatomis gigi-geligi sangat menentukan & berpengaruh dalam prosesi sang gigi dalam menjalankan fungsinya di dalam pengunyahan. Pada gilirannya akan berpengaruh pada bagaimana makanan dicerna. Selain itu, terjadinya proses radang yang libatkan aktifitas mikroorganisme patogen pada Gigi & Jaringan Pendukungnya dapat berakibat kondisi toksik pada tubuh, yang lalu dapat merembet secara sistemik ke area sekitar rongga mulut, sinus/rongga tulang pembentuk kepala, bahkan ke jantung.

Psikis, karena kondisi Gigi-geligi & Jaringan Pendukungnya dapat berpengaruh pada bagaimana seseorang memandang dirinya. Kondisi tidak idealnya, baik karena anatomis mau pun kesehatannya dapat sangat berpengaruh.

Kondisi Kesehatan Umum seseorang pun dapat berpengaruh siknifikan terhadap kondisi Gigi-geligi & Jaringan Pendukungnya. Beberapa penyakit sistemik akan menampakkan gejalanya juga, pada area rongga mulut.

Di dalam proses pembentukan Gigi-geligi, kondisi Kesehatan Umum seseorang pun dapat berpengaruh. Pada masa pembentukannya dalam fase embrio sang tubuh, kondisi cukup tidaknya sediaan Kalsium, sedang diderita tidaknya suatu penyakit sistemik, maupun intake makanan/minuman termasuk konsumsi jenis obat tertentu dapat berpengaruh langsung pada kondisi fisik sang gigi. Kondisi hypocalcium ketika tubuh kekurangan cadangan Kalsium pada saat kehamilan dapat sebabkan gigi mudah rapuh & perpengaruh sangat signifikan dalam prosesi regenerasi dentin gigi.

Adalah bijak menyiapkan serta menjaga kondisi Gigi-geligi & Jaringan Pendukungnya bukan hanya setelah Gigi-geligi tumbuh/mulai muncul di dalam rongga mulut sejak berusia lahir sekitar 6 bulan, tetapi (bahkan) sejak sang Ibunda bermaksud & merencanakan kehadiran sang Buah Hati tercinta yang baru.

Kamis, 18 Maret 2010

JADI TUA

JADI TUA


..”Rara Sukma, raga-mu kini bukan lagi raga-mu yang dulu.. Itulah mengapa aku berpaling.. Bukan salahku..”, bagai disambar geledeq.. Rara tiada kuasa menahan segala pedih atas pernyataan sang Junjungan. Belum lagi mengenang setiap detail getir yang (terlanjur) t’lah menggores.. “Hyang Agung…. Nyuwun kuat..”, berkali-kali melontar dari lubuk terdalam Rara, hingga detik akhirnya….

[..sebuah ilustrasi]

Entah sudah berapa kali terjadi di jagad nyata.. kisah beragam senada jadi tameng penodaan kesucian sebuah Ikatan Suci yang digawangi janji setia, plus kesediaan diri saling menerima tanpa syarat, hingga akhir.

Entah mengapa, prosesi alamiah me-renta-nya diri (pada gilirannya) menjadikan sebagian diri lupakan semua janji manis yang telah diikrarkan.

[..sedari detik bergantinya hari tengah malam tadi terus saja mengalir ungkapan selamat, syukur, sekaligus lontaran beragam harapan atas detik semakin sepuh-nya raga ini, dari para Kerabat & Sahabat. Tentu saja..sebab angka 38 menjadi angka yang akan tertera di setiap data diri.. mulai detik pergantian hari, semalam.]

Menuanya raga merupakan prosesi sungguh alami setiap diri. Akan dialami oleh mahluk apa pun, di mana pun. Sebuah prosesi regeneratif/alih generasi alami, dari satu masa ke masa berikutnya. Tentu saja andai prosesi ini menjadi tiada, akan sangat menyesakkan Sang Jagat.

Prosesi menua meliputi baik fisik maupun psikis. Secara fisik, prosesi tersebut terjadi pada seluruh organ yang ada.. Di dalam tubuh, maupun di sekujur permukaan tubuh. Prosesi dimaksud pada Sistem Syaraf Pusat sebabkan terjadinya kondisi sering lupa, lemah, maupun pikun, dengan segala gejala penyertanya.

Meski alamiah dan pasti terjadi, prosesi menua tetap saja dijadikan momok oleh sebagian dari antara diri. Segala daya upaya & teknologi diupayakan untuk mencegahnya. Setidaknya (sedikit) mengurangi laju terjadinya. (..di luar kasus Penuaan Dini, karena beberapa sebab lain, tentunya.)

Kulit, salah satu organ penting pembungkus raga, menjadi salah satu organ yang paling banyak mendapatkan perhatian ekstra, akibat salah satu esensinya sebagai penyokong segi estetis penampilan yang disandangnya. Dapat menentukan bagaimana penampilan setiap diri di hadapan sang diri lainnya. Kulit menua telah menjadi hal penting dalam perkembangan Penelitian Dermatologi Kosmetik Kedokteran di mana pun.

Ada sekian deret faktor yang berperan dalam prosesi menuanya kulit. Berdasarkan penggolongannya, ada dua kelompok faktor:

INTRINSIK, yang sebabkan kulit menua secara alamiah, meliputi:

a. UMUR merupakan faktor fisiologik penentu alamiah-nya,

b. Faktor GENETIK menentukan waktu mulai & kecepatan terjadinya penurunan prosesi metabolik tubuh,

c. RAS, faktor pembeda ragam struktur & faali tubuh (secara berkelompok) menentukan beberapa perbedaan prosesi seluler setiap kelompok di dalam proses kesehariannya, serta

d. Faktor HORMONAL berperan penting dalam prosesi selulernya. Perbedaan jenis kelamin otomatis akan terpengaruh karenanya.

EKSTRINSIK, yang dapat akibatkan kulit menua secara dini, meliputi:

a. PENYAKIT SISTEMIK dapat mempercepat laju terjadinya,

b. LINGKUNGAN HIDUP buruk pun berpengaruh signifikan,

c. Di samping itu, terganggunya kondisi psikis, kebiasaan buruk mengkonsumsi apa pun yang tidak sehat, pengaruh radiasi, serta paparan beberapa bahan kimia tertentu dapat mempercepat proses penuaan kulit.

Ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana proses menua terjadi, di antaranya Teori Replikasi DNA (Hart & Setlow), Teori Organ Error, Teori Cross Linkage (Bjorkstein), Teori Imunologis, Teori Pacemaker/Endokrin, serta Teori Radikal Bebas.

Kulit menua ditandai oleh:

a. keringnya kulit akibat berkurangnya aktivitas kelenjar minyak & keringat, serta turunnya kemampuan kulit menahan air,

b. tipisnya kulit akibat berkurangnya kemampuan regenerasi di tingkat sel,

c. kasar, kusam, bahkan bersisik-nya kulit akibat berkurangnya kemampuannya melepaskan sel kulit lama, untuk dapat digantikan dengan sel kulit yang baru,

d. kendor & tidak elastis-nya kulit akibat menurunnya kemampuan serat kulit (terutama kolagen),

e. terjadinya gangguan pigmentasi pada kulit, serta

f. terjadinya beragam kelainan kulit, meliputi Keratosis Seboroik, Lentigo Senilis, Melasma, Vitiligo, Xantelasma Palpebrarum, maupun Tumor Ganas.

Berbagai upaya dilakukan untuk menghambat & memperlambat laju penuaan kulit secara wajar, di antaranya: melakukan perawatan kulit dengan baik & benar, memberikan perlindungan yang tepat terhadap kulit, memberikan nutrisi yang tepat berupa suplemen vitamin & mineral sehingga mampu mengikat gugus radikal bebas.. juga rutin berolah raga, berekreasi, serta mengupayakan pola hidup berimbang, agar proses metabolisme seluler tubuh menjadi lancar.

Tentu saja, andai tiada seorang pun (direlakan) menjadi tua secara alamiah di muka Bumi ini, kondisi Bumi menjadi semakin tak terkendali. Esensi harmonisasi & keseimbangan menjadi rancu. Hakekat keapaadaan sedang ditentang dengan sengaja. Meski hingga kini banyak sekali daya upaya dikerahkan untuk itu. Berkaitan soal lahan tempat hidup pun senantiasa dicarikan solusinya. Bila perlu, hijrah ke planet lain. Entah apa lagi gagasannya. Berkah daya pikir kadang kala terlampau melontar jauh.. lintasi esensi kebutuhan keseharian yang lebih hakiki & mendesak dari sekitar. Tentu setiap bidang ada yang menanganinya. Ada yang diberi wewenang & tanggung jawab mengurusinya, sesuai bidang kerja masing-masing diri.. tetapi tetap saja esensi Kebutuhan (BUKAN Keinginan) berdasar bisikan Nurani yang bersih..atas kepedulian & hormat yang dalam terhadap Hidup & Kehidupan hendaklah diprioritaskan.

Entah.. tiba-tiba saja melintas di diri… andai saja planet Kehidupan di Negeri Antah Berantah sungguh ada.. ketika PROSESI (alamiah) MENUA menjadi salah satu penentu status sosial sekaligus trend akibat penghargaan yang tinggi atas “jam terbang” prosesi Hidup & kebijakan atasnya dari setiap insan, barangkali (men)JADI TUA sungguh mewujud jadi dambaan. Tidak ada lagi segala jenis cream pelumas kerut di wajah.. penghilang hiper pigmentasi alami.. pemutih.. apa pun itu, yang sering kali memicu bermunculannya product ‘tak sehat yang dapat membahayakan di kemudian hari. Tidak ada ruang-ruang operatif peremaja penampilan.. pengelabu pandangan sekilas sang diri lain. ……….etc, apa pun itu. Saya bayangkan, senyum Sang Khalik.. Sang Hyang Pencipta ‘kan mengembang lebar atas kearifan & penerimaan tulus para insan ciptaan-NYA, di Negeri Antah Berantah tersebut.

…..tiada masuk akal, bukan?

Dalam banyak peristiwa, acap kali yang tidak masuk akal-lah yang dipilih. Yang dipuja. Semoga setiap diri semakin bertumbuh.. berani (lebih) bijak sikapi setiap detail dalam Hidup & Kehidupan-nya.

Minggu, 07 Maret 2010

Langsing Terus

“..TASHA, aku suka tubuhmu. Gimana, sih.. koq bisa LANGSING terus? ..”.. “O gitu..”, jawabku sekenanya. Jengah juga hadapi “tanya”nya yang sama, setiap kali berjumpa. “Iya. Aku pengen tubuh Kekasihku menjadi sepertimu.. setidaknya diperjuangkannya sejak 2009 esok.. Tasha, kau dokter, sih.. Mudah, kali’.. Kau ga’ pernah makan, yea..”.. (ach, ini lagi…) “Kurus kering, donk aku.. Anoreksia. Bukan LANGSING..” ujarku spontan..

[..pada kesempatan rutin lain,]

“Selamat siang, Dokter.. seperti yang Dokter lihat sendiri, berat badan saya berlebih. Saya semakin kurang sehat, karenanya. Bagaimana cara menurunkannya, Dokter? Sudah banyak metode yang saya ikuti.. tetapi hasilnya nihil. Hanya sisakan keputusasaan di diri saya.. Apa saya harus menempuh metode lyposuction?”

LANGSING… seperti juga “Cantik”, “Putih”….etc telah jadi stempel yang diburu sebagian Perempuan seantero Negeri, kini.. ketika identitas tersebut telah mewujud jadi trend, sesuai bombardir iklan Media tertentu. LANGSING dikonotasikan berberat badan di rentang ideal, dengan komposisi penyebaran lemak tubuh normal merata secara proporsional. Dan tentu dengan ukuran lingkar pinggang yang minimal, perut yang “rata”..dengan ukuran lengan, juga tungkai yang jenjang… juga lingkar leher…. juga…. juga….. juga….. Belum lagi……………………………….Oow !!! ..deret kriterianya semakin panjang… Entah sampai pada batas apa akan sampai di “titik” penutupnya.

Kondisi kebalikannya, Obesitas..dengan berat badan berlebih, menjadi momok.

Kegemukan Badan / Berat Badan berlebih / Obesitas merupakan keadaan faali tubuh di mana lemak berlebih disimpan pada berbagai bagian tubuh. Secara umum Obesitas diakibatkan oleh adanya ketidakseimbangan antara jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh (lebih banyak), dengan jumlah kalori yang dipergunakan oleh tubuh (lebih sedikit). Yang karenanya, tubuh akan menyimpannya di dalam jaringan lemak di bawah kulit.

Secara Medik, penyebab Obesitas dibedakan atas:

1. Pola dan kebiasaan makan yang salah,

2. Kurang / rendahnya aktifitas fisik & Olah Raga,

3. Gangguan umum tubuh, akibat: Kelainan Kelenjar Endokrin, Gangguan Metabolisme Karbohidrat & Lemak Darah (sehingga terjadi penimbunan lemak), maupun Kelainan Hypothalamus yang mengganggu sensor rasa kenyang di otak (Sindroma Cushing),

4. Gangguan Kejiwaan (seperti stress mental, psikosomatis).

Diagnosa Obesitas dibuat berdasarkan ketidakseimbangan antara Tinggi Badan seseorang dibanding Berat Badan idealnya. Menurut Broca, Berat Badan Ideal = 90% [Tinggi Badan (cm) - 100] kilogram. Akan masuk kategori kegemukan andai Berat Badan seseorang lebih banyak 20% dibanding Berat Badan Idealnya.

Rumusan lain: Indeks Massa Tubuh (IMT).

IMT = 100 . BB/ (TB) (TB)

BB : Berat Badan

TB : Tinggi Badan

Akan masuk kategori kegemukan andai IMT > 25.

Problem Obesitas dapat terjadi pada semua golongan usia dengan gejala klinis yang bervariasi dari ringan hingga berat. Obesitas dapat menimbulkan berbagai akibat buruk seperti:

1. Mempermudah cedera,

2. Mempermudah timbulnya Diabetes Mellitus & Jantung Koroner,

3. Memperpendek Usia,

4. Penurunan kualitas Estetika.

Perkembangan dunia Medis & Teknologi Kecantikan era kini telah menawarkan sekian banyak deret kemudahan. Untuk mendapatkan tubuh lebih LANGSING & ideal bisa dilakukan dengan lebih mudah, cepat, (bahkan) instan. Inovasi seputar penurunan Berat Badan pun datang silih berganti. Pada banyak kejadian banyak sisakan kebingungan di tingkat pasien. Ajang “uji coba” menjadi kata yang (lebih) tepat, menggambarkannya. Banyak yang (relakan diri) tergagap-gagap menerima setiap metode yang diiklankan, dengan tanpa sempat berpikir soal efektifitas serta efek yang bisa ditimbulkannya di masa mendatang.

TINJAUAN SECARA AKUPUNKTUR

Belakangan, Akupunktur semakin diburu oleh sebagian masyarakat, sebagai metode paling aman yang dipilih dalam menangani kasus / penyakit yang sedang diderita, termasuk kasus Obesitas. [Sebab metode apa pun tetaplah bagian dari cara Sang Penyembuh Sejati salurkan Daya Illahi Penyembuhan-NYA pada setiap mahluk kesayangan-NYA..]

Di dalam praktek Akupunktur umumnya dilakukan tindakan memanipulasi titik-titik Akupunktur pada tubuh untuk:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh pasien (auto imun),

2. Memperbaiki energy Organ yang kurang sempurna, terutama yang berhubungan dengan gejala yang timbul,

3. Menghilangkan gejala yang timbul.

Menurut Akupunktur, Obesitas melibatkan kelainan materi & aliran energi berbagai organ tubuh yang berperan dalam metabolisme, seperti Usus Besar, Lambung, Limpa, Ginjal, dan San Jiao. Dalam beberapa kasus juga melibatkan organ Jantung, khusus pada penderita Obesitas yang berhubungan dengan masalah Kejiwaan.

Peningkatan jumlah makanan yang masuk tubuh biasanya dihubungkan dengan ekses Lambung (hiperaktivitas energy & panas Lambung). Sedangkan menurunnya metabolism dihubungkan dengan keadaan defisiensi Limpa, Ginjal, Usus Besar, dan San Jiao. Akibat menurunnya metabolisme, maka sejumlah kalori yang masuk tidak dapat diproses dengan baik, sehingga tertimbun sebagai lemak di dalam jaringan tubuh.

Pada umumnya penanggulangan Obesitas dilakukan dengan memperkuat energy organ yang lemah, serta memperlemah energy organ yang terlampau kuat, sehingga diperoleh kondisi keseimbangan yang lebih harmonis, agar dapat dicapai kondisi sehat secara holistik, yang disasar.

Dengan kepatuhan yang tinggi serta disiplin diri selama menjalankan terapi Akupunktur, niscaya Berat Badan dapat berangsur pulih ke ukuran normalnya, serta tubuh secara umum pun semakin sehat. Sehat di sini merujuk pada SEHAT secara Holistik, sesuai standard Kesehatan. Karenanya, menjadi kurus kering lantaran (dengan sengaja) tidak (lagi) pernah mengkonsumsi intake makanan bergizi JELAS bukan terkategori SEHAT, seperti yang saya maksudkan. Semoga setiap diri semakin sadar akan karunia Hidupnya, dan senantiasa bersyukur atasnya.. dengan senantiasa merawat & menjaganya secara lebih bijak.

Rabu, 03 Maret 2010

Jilbab coklat combain ungu

Kala kita datang ke acara resmi, ada kalanya kita berdandan lebih dari sehari – hari yang mungkin akan menunjukkan aura diri kita sebagai perempuan. Namun ingat jangan terlalu over atau menor kata orang apabila melihat kita over dandan, bukannya cantik malahan jadi perhatian. Seperti kejadian dua hari yang lalu saya lihat di salah satu mall, ada seorang ibu yang memakai BAJU MUSLIM, cocok dan pas dengan bentuk tubuh ibu yang semok itu, tetapi ada hal ganjil dimata saya, yakni jilbab sang ibu yang berwarna hijau muda dengan belahan samping merah tua.

Menurut saya ga matching. Karena BUSANA MUSLIM sang ibu berwarna ungu. Alangkah manisnya ibu tersebut apabila memakai jilbab warna coklat ada arsiran ungu nya, saya yakin pasti tambah anggun. Mungkin ibu itu cepat – cepat ke mall, jadi tidak sempat memadu padankan pakaian beliau. Dan ibu mengajak putrinya yang remaja nan cantik, nah si wanita ini saya suka melihat, walau masih remaja sudah pintar dandan, minimalis dan elegant.